A.KERJA
ILMIAH
Jika
seseorang ingin mengetahui sesuatu melalui pengamatan, tidak akan berhasil baik
apabila pengamatan yang dilakukan tanpa melalui langkah atau metode yang
terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan
abiotik. Biotik adalah bagian alam yang bersifat hidup, sedangkan abiotik
adalah benda alam yang bersifat mati.
Langkah
atau metode yang paling tepat digunakan di dalam pengamatan yaitu metode
ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu perangkat untuk memecahkan masalah,
mengetahui penyebab sehingga memiliki kesimpulan yang dapat masuk akal dan
dapat dipercaya. Untuk itu, metode ilmiah dan bersikap ilmiah digunakan
seseorang dalam melakukan pengamatan.
Adapun
langkah-langkah metode ilmiah, sebagai berikut:
·
Menemukan masalah dan merumuskan masalah.
·
Mengumpulkan keterangan untuk memecahkan masalah.
·
Menyusun dugaan atau hipotesa untuk memperoleh jawaban
sementara.
·
Menguji dugaan dengan mengadakan percobaan atau eksperimen.
·
Menarik kesimpulan.
·
Menguji kesimpulan dengan mengulang percobaan.
Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang pengamat
antara lain, sebagai berikut:
·
Mencintai kebenaran
Sikap ini mendorong seseorang berlaku jujur dan
obyektif.
·
Tidak purba sangka
Tidak berpikir secara prasangka tidak baik dan
tidak masuk akal.
·
Bersifat toleran terhadap orang lain
Pengetahuan tidak mutlak sempurna, maka
menghargai pendapat orang lain dapat digunakan untuk memperbaiki, melengkapi,
menyempurnakan pengetahuan dan tidak memaksa orang lain.
·
Ulet
Tidak putus asa dan selalu berusaha untuk
mencari kebenaran walaupun sering tidak memperoleh apa-apa.
·
Teliti dan hati-hati
Teliti dalam melakukan sesuatu dan hati-hati
dalam mengambil kesimpulan dan mengeluarkan pendapat.
·
Ingin tahu
Rasa ingin tahu merupakan titik awal dari
pengetahuan dengan didorong untuk ingin tahu lebih banyak dalam melakukan
sesuatu.
·
Optimis
Selalu optimis karena terbiasa dengan percobaan
atau eksperimen. Dalam eksperimen terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi
percobaan.
Faktor-faktor
tersebut dinamakan variabel. Terdapat empat macam variabel, yaitu :
1.
Variabel bebas atau variabel manipulatif
Variabel
bebas adalah faktor yang sengaja dibuat berbeda atau diubah.
2.
Variabel terikat atau variabel respon
Variabel
terikat adalah variabel yang diperoleh oleh variabel lain.
3.
Variabel kontrol
Variabel
kontrol adalah yang harus dikendalikan.
4.
Variabel pengganggu
Variabel
pengganggu adalah faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan, tetapi tidak
dapat diperkirakan sebelumnya.
Dari
pengamatan yang dilakukan, diperoleh hasil yang disebut data. Terdapat dua (2)
macam data, yaitu:
1.
Data kualitatif yaitu data yang disajikan tidak dalam bentuk angka.
2.
Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka.
Hasil
dan kesimpulan dari percobaan atau pengamatan dilaporkan dalam suatu jurnal
yang disebut jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah adalah majalah yang memuat artikel
atau tulisan yang berisi laporan hasil penelitian.Bentuk jurnal ilmiah beragam,
ada yang terbit mingguan, bulanan atau tiga bulan sekali. Dengan berkembangnya
IPTEK jurnal ilmiah dapat dilihat melalui internet.
B.
MIKROSKOP
Pada
abad ke-16 berkat penemuan seorang ilmuwan, makhluk hidup yang tidak dapat
terlihat menjadi dapat terlihat dengan menggunakan suatu alat. Alat tersebut
ialah mikroskop, yang memungkinkan seseorang dapat mengamati benda atau makhluk
hidup yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop yang sering
digunakan di sekolah adalah mikroskop monokuler atau cahaya (latin : mono =
satu; oculus = mata). Mikroskop ini digunakan dengan satu mata, sehingga
bayangan yang terlihat hanya mengenai panjang dan lebar benda yang diamati.
Benda atau obyek yang akan diamati dengan mikroskop ini, harus memiliki ukuran
yang kecil, tipis sehingga dapat ditembus cahaya. Perhatikan gambar 1.1 berikut
ini!
Mikroskop terdiri dari dua
bagian, yaitu:
1
. Bagian mekanik
Pada
bagian mekanik terdiri dari:
·
Kaki mikroskop berfungsi untuk menyangga mikroskop.
·
Pilar atau sendi inklinasi sebagai penghubung antara kaki dengan
lengan mikroskop.
·
Pengatur kondensor berfungsi untuk menarik turunkan kondensor.
·
Kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke benda yang
sedang diamati
·
Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan mikroskop.
·
Engsel penggerak berfungsi sebagai penghubung lengan dengan kaki
mikroskop
·
Meja preparat berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan
diamati.
·
Penjepit preparat atau pemegang sediaan berfungsi untuk menjepit
preparat yang akan diamati agar tidak bergeser.
·
Tabung berfungsi menghubungkan antara lensa objektif dan lensa
okuler.
·
Revolver berfungsi untuk menempatkan lensa objektif.
·
Sekrup pemutar kasar berfungsi untuk menggerakkan tabung
mikroskop secara cepat dari atas ke bawah.
·
Sekrup pemutar halus berfungsi untuk menggerakkan tabung ke arah
atas dan bawah secara lambat. Alat ini dipakai jika objek telah terfokus dengan
memutar pemutar kasar.
2
. Bagian optik
Pada
bagian optik terdiri dari:
·
Dua buah cermin, yaitu sebuah cermin datar dan sebuah cermin
cekung. Fungsi cermin adalah untuk mencari, mengumpulkan, dan mengarahkan sinar
pada objek yang diamati. Cermin datar untuk sumber cahaya yang cukup terang dan
cermin cekung untuk sumber cahaya yang kurang terang .
·
Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya sinar yang
dipantulkan cermin menuju ke mata.
·
Lensa objektif, berfungsi untuk memperbesar bayangan objek,
terletak pada revolver.
·
Lensa okuler, berfungsi untuk memperbesar bayangan objek,
terletak pada bagian atas tabung.
Bagaimanakah
cara menggunakan mikroskop dengan benar? Untuk dapat menggunakan mikroskop dengan benar
perhatikan langkahlangkah sebagai berikut:
1. Menemukan lapang
pandang dengan mengatur penyinaran Untuk menghasilkan lapang pandang adalah
dengan mengatur cermin sambil melihat lensa okuler agar sinar masuk ke
diafragma, sehingga menghasilkan pemantulan yang optimal. Bagian yang terang
berbentuk bulat dinamakan lapang pandang.
2. Mengatur fokus
mikroskop atau bayangan dengan perbesaran lemah Letakkan preparat di atas meja
preparat, dijepit dengan penjepit sambil mengamati mikroskop dari samping
tabung mikroskop diturunkan dengan pemutar kasar, lakukan secara hati-hati
hingga lensa objektif tidak menyentuh preparat. Kemudian lihatlah melalui lensa
okuler dan dengan perlahan-lahan naikkanlah tabung mikroskop sehingga objek
terlihat jelas. Setelah objek tampak, putarlah pemutar halus ke depan atau ke
belakang sehingga mendapatkan bayangan sebaik-baiknya. Perbesaran mikroskop
diperoleh dengan cara mengalikan angka pada lensa objektif dengan angka yang
tertera pada lensa okuler. Misalnya 5x lensa objektif 10x lensa okuler maka
perbesarannya 50x.
3. Mengatur fokus
mikroskop (bayangan dengan perbesaran kuat) Untuk memperoleh bayangan, dapat
dilakukan dengan mengubah lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah dengan
yang lebih kuat. Misalnya lensa objektif perbesaran 5x dapat diganti dengan 10x
atau 40x dengan memutar revolver sampai terdengar suara terdetak. Pemutar halus
diputar ke depan atau ke belakang agar diperoleh objek yang lebih jelas.
Mengatur
Mikroskop dengan posisi disimpan Setelah mikroskop selesai digunakan, aturlah mikroskop
dengan posisi siap disimpan dengan cara sebagai berikut :
1)
Tabung mikroskop dinaikkan.
2)
Preparat diambil.
3)
Lensa objektif terlemah diturunkan serendah-rendahnya diputar persis sampai
lubang meja mikroskop.
4)
Diafragma ditutup kembali.
5)
Kondensor diturunkan dan cermin dalam posisi tegak.
6)
Angkat mikroskop dengan hati-hati tangan kanan memegang lengan mikrokop dan
topang kaki mikroskop dengan tangan kiri kemudian masukkan ke tempatnya dan
dikunci.
Cara
membuat preparat:
1)
Membuat preparat tanpa penyayatan:
Untuk
membuat preparat basah tanpa penyayatan, misalnya pada waktu pengamatan
mikroorganisme yang ada dalam air. Caranya: air yang akan diamati, diambil
dengan pipet tetes dan tempatkan pada kaca obyektif dan tutup dengan kaca
penutup, amati dengan mikroskop.
2)
Membuat preparat dengan penyayatan:
Membuat
preparat pada organ tubuh organisme, misalnya penampang daun, batang, akar,
otot dan lain-lain Caranya: menyayat organ setipis mungkin, untuk membuat
sayatan yang baik dan tipis dengan alat yang disebut mikrotom, tetapi bila
tidak mempunyai mikrotom dapat dengan menggunakan silet yang tajam.
C.
KESELAMATAN KERJA
Pernahkah
kalian mengadakan pengamatan di dalam laboratorium? Apa yang harus kamu
lakukan? Di dalam pengamatan tidak terlepas dari kegiatan percobaan atau
eksperimen. Eksperimen sangat menarik, tetapi sekaligus juga dapat
membahayakan. Untuk itu kita harus benar-benar memahami dan mampu memperlakukan
alat dan bahan secara aman, sehingga memperkecil resiko terjadinya kecelakaan.
Hal-hal apa saja yang harus dipahami oleh seseorang yang akan melakukan
kegiatan eksperimen? Nah, simak penjelasan berikut!
1
. Alat dan bahan laboratorium
Di
dalam laboratorium terdapat beberapa jenis alat dan bahan, serta perlengkapan
laboratorium lainnya. Pengadaan alat dan bahan harus C Keselamatan Kerja
diperlakukan sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan alat dan bahan laboratorium
didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai. Alat adalah suatu benda yang
digunakan dalam melakukan kegiatan praktikum, eksperimen dan penelitian. Bahan
adalah suatu benda yang diteliti atau diuji dalam praktikum dan eksperimen.
Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan terhadap
alat dan bahan yang digunakan? Untuk mencegah terjadinya bahaya dari alat dan
bahan yang digunakan, maka perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini:
Ø Biasakan membawa
peralatan dari kaca dengan sikap vertikal dengan menggunakan kedua tangan, dan
jangan dijinjing.
Ø Gunakan pipet isap atau
tekan karet dengan pijitan.
Ø Jangan menengok isi
tabung reaksi dari arah lubang, terutama ketika atau selesai dipanaskan.
Ø Jangan menghadapkan
mulut tabung reaksi yang sedang atau setelah dipanaskan ke arah tubuh orang
lain.
Ø Perhatikan penggunaan
alat yang terbuat dari kaca dalam kegiatan pemanasan. Kaca yang tahan panas
adalah pyrex.
Ø Pahami secara betul
dalam memperlakukan bahan-bahan terutama bahan kimia.
Ø Jangan meletakkan botol
yang berisi bahan kimia langsung terkena sinar matahari.
Ø Alat yang berputar kuat
letakkan pada tempat yang kokoh.
2
. Bahan-bahan Kimia Yang Berbahaya
Terdapat
bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi manusia, antara lain :
a
. Aluminium sulfat (AlSO4)
Berbentuk
kristal berwarna putih, larut dalam air. Aluminium sulfat digunakan sebagai
pengganti tawas.
b
. Amoniak pekat (NH4OH)
Larutan
pekat gas amoniak dalam air, jika terkena kulit dan mata dapat menyebabkan
iritasi. Dalam wujud uap dapat mengganggu alat pernafasan. Amoniak pekat jika
tertelan sangat berbahya.
c
. Asam sulfat (H2SO4)
Asam
sulfat merupakan zat cair tak berwarna, beracun dan sangat korosif. Asam sulfat
dapat menimbulkan luka bakar pada kulit, mata, dan dapat merusak pakaian.
d
. Asam klorida (HCl)
Asam
klorida merupakan zat cair, bersifat racun, korosif, dan dalam wujud uap dapat
merusak kulit, mata, dan alat pernafasan.
e
. Etanol (C2H3OH)
Etanol
sering disebut alkohol. Etanol mempunyai sifat mudah terbakar dan digunakan
sebagai pelarut.
f
. Formalin 40% (HCHO)
Formalin
bersifat racun, baik berwujud cair maupun gas. Formalin digunakan untuk
membunuh hama.
g
. Klorofrom (CHCl3)
Kloroform
merupakan zat cair tak berwarna dan bersifat beracun. Kloroform digunakan
sebagai obat bius dalam laboratorium.
h
. Metilin Biru
Metilin
berwujud zat padat berwarna biru tua. Bahan kimia ini digunakan sebagai
pewarnaan inti sel.
i
. Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium
hidroksida merupakan zat padat berwarna putih, mudah menyerap uap air, udara,
bersifat racun dan korosif. Natrium hidroksida termasuk bahan berbahaya yang
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.
j
. Kobalt klorida (CoCl6H2O)
Kobalt
klorida merupakan zat padat, kristal berwarna merah, sangat mudah menyerap air,
dan dapat mengikat uap air. Kobalt klorida digunakan untuk menguji kelembaban
udara.
k
. Natrium Klorida (NaCl)
Natrium
klorida merupakan zat padat berwarna putih, berbentuk kristal. Natrium klorida
disebut juga garam dapur.
3
. Simbol-Simbol Keselamatan Kerja
Terdapat
bahan-bahan kimia yang bersifat berbahaya. Agar dapat dikenali, maka diberi
simbol. Simbol yang diberikan menunjukkan sifat dari bahan kimia yang terdapat
di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar