KLASIFIKASI
MAKHLUK HIDUP
Di bumi keanekaragaman
makhluk hidup sangat beranekaragam dan semakin lama bertambah banyak, tentu
saja keanekaragaman juga tertambah. Dengan adanya makhluk hidup yang jumlahnya
berjuta-juta itu bagaimana kita akan mempelajarinya? Untuk mempelajari makhluk
hidup tersebut, manusia berusaha menyederhanakan makhluk hidup dengan
menggolong-golongkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.
Di dalam
kelompok yang mempunyai ciri-ciri yang sama tersebut pastilah ditemukan lagi
perbedaan-perbedaan. Kemudian dibentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil
berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki, sehingga akan diperoleh kelompok
terkecil dengan persamaan ciri yang sama. Ilmu yang mempelajari pengelompokkan
makhluk hidup dengan suatu sistem tertentu disebut klasifikasi atau taksonomi.
Lebih jelasnya, simak penjelasan tentang klasifikasi makhluk hidup berdasarkan
ciri-ciri berikut ini!
Pada abad
ke-18 Carolus Linnaeus (1707 – 1778), seorang ahli biologi dari Swedia
memperkenalkan klasifikasi berdasarkan persamaan struktur. Makhluk hidup yang
mempunyai struktur tubuh yang sama ditempatkan dalam satu kelompok. Bila dalam
satu kelompok ditemukan perbedaan–perbedaan, maka dipisahkan dalam kelompok
yang lebih kecil lagi begitu seterusnya. Hal ini menghasilkan setiap kelompok
kecil mempunyai persamaan ciri. Dengan cara seperti ini maka makhluk yang ada
dipermukaan bumi ini dibedakan menjadi dua (2) kelompok dunia kehidupan besar
yaitu: dunia hewan atau Animalia dan dunia tumbuhan atau Plantae. Selanjutnya
setiap dunia akan dibagi menjadi kelompok-kelompok lebih kecil yang disebut
dengan takson-takson.
Dunia hewan
akan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut:
a. Kingdom
atau kerajaan.
b. Filum.
c. Class
atau kelas.
d. Ordo
atau bangsa.
e. Familia
atau suku.
f. Genus atau
marga.
g. Species
atau jenis.
Dalam dunia tumbuhan dibagi
menjadi takson-takson sebagai berikut:
a. Kingdom
atau kerajaan.
b. Divisi.
c. Class
atau kelas.
d. Ordo
atau bangsa.
e. Familia
atau suku.
f. Genus
atau marga.
g. Species
atau jenis.
Selain
itu, di dalam klasifikasi makhluk hidup menggunakan sistem yang disebut dengan
Sistem Binomial Nomenklatur (Sistem nama ganda). Di dalam sistem Binomial
Nomenklatur mempunyai aturan-aturan sebagai berikut:
Species
terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua
menunjukkan sifat spesifikasinya.
Kata
pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf kecil.
Menggunakan
bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak miring atau
digaris bawahi.
Contoh :
Nama
species Pisang ; Musa paradisiaca L
Genus :
Musa
Species :
paradisiaca
Pelaku
pengidentifikasi oleh Linnaeus disingkat dengan L
Beberapa
alasan dalam klasifikasi menggunakan bahasa latin, karena:
Agar tidak
ada kekeliruan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama
makhluk hidup yang sama persis.
Nama
ilmiah jarang berubah.
Nama
ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.
Menurut RH.Whittaker yang didukung oleh banyak ahli
biologi, pada tahun 1969 dikembangkan klasifikasi makhluk hidup menggunakan
sistem lima kingdom sebagai berikut :
1 . Monera
Pada
bagian kingdom ini terdapat hal-hal penting yang perlu diketahui, yaitu:
Monera
berasal dari kata monares yang berarti tunggal.
Mikroorganisme
ini memiliki inti tetap, tidak memiliki selubung inti sehingga bersifat
prokariotik. Misal: bakteri dan ganggang biru
Bakteri
Struktur
bakteri masih sangat sederhana tetapi mempunyai peranan yang penting. Umumnya
tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof. Tempat hidup bakteri di
mana-mana misalnya di kulit, di mulut, di tanah, dan sebagainya. Berdasarkan
bentuknya bakteri dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
Bacillus : bakteri berbentuk batang atau basil. Terdapat tiga
macam bentuk bacillus, yaitu :
·
Streptobacil,
berbentuk panjang seperti rantai. Contoh: Bacillus antrhracis, penyebab
penyakit antraks
·
Diplobasil,
berkelompok dua-dua.
·
Basil
tunggal.
Coccus : bakteri
berbentuk bola. Terdapat lima macam bentuk coccus, yaitu:
·
Monococcus,
tunggal
·
Diplococcus,
berkoloni dua-dua
·
Sreptococcus
·
Staphylococcus,
seperti buah anggur
·
Sarcina,
berbentuk kubus.
Spirillum :
bakteri berbentuk spiral. Terdapat tiga macam bentuk spririllum, yaitu :
·
Spiral,
berbentuk lebih dari setengah lingkaran
·
Koma,
berbentuk kurang dari setengah lingkaran
·
Spirochaeta,
berbentuk sulur berpilin.
Terdapat
bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia.
Bakteri
yang menguntungkan bagi manusia, antara lain :
·
Clostridium pasteurianum
dan Azotobacter chroococcum
; mengikat nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah.
·
Rhizobium radicicola; terdapat dalam bintil akar kacang
dapat menyuburkan tanah.
Bakteri
yang merugikan bagi manusia, antara lain :
·
Salmonella typhosa, penyebab penyakit tipus.
·
Mycobacterium
tuberculosis, penyebab penyakit TBC.
·
Clostridium
tetani, pemyebab penyakit tetanus
·
Shigella
dysentriae, penyebab penyakit disentri.
Ganggang biru (Chyanophyta)
Merupakan
ganggang bersel satu, berbentuk koloni atau multisel. Selain mempunyai klorofil
karotenoid juga mempunyai pigmen yang tergolong fibobilin yaitu fikosianin
berwarna biru dan fikoeritrin berwarna merah. Mengapa diberi nama ganggang
biru? Nama ganggang biru, sebab warna yang dominan berwarna biru. Manfaat
ganggang biru, antara lain: Anabaena azollae digunakan sebagai pupuk,
Spirullina sebagai bahan makanan yang mengandung protein dan lain–lain.
2 . Protista
Protista
bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti, bersel tunggal dan
multiseluler. Misal: Protozoa yang mempunyai ukuran sangat kecil, satu sel,
hidup di air atau parasit pada makhluk lain, berkembangbiak membelah diri.
Berdasarkan alat geraknya hewan bersel satu dibagi menjadi:
·
Hewan
berkaki semu atau Rhizopoda, tubuhnya dapat membentuk kaki semu/pseudopodia
Contoh : Amoeba proteus, Entamoeba coli. 208 Ilmu Pengetahuan Alam - Kelas VII
SMP/MTs
·
Hewan
berbulu cambuk atau Flagellata, memiliki flagel yang bergerak mirip dengan
cambuk. Contoh : Chlamydomono, Trypanosoma, Euglena.
·
Hewan
berbulu getar atau Ciliata, memiliki silia yang selalu bergetar berfungsi
sebagai alat gerak dan mengambil makanan. Contoh : Paramaecium, Didinum.
·
Hewan
berspora atau Sporazoa, berkembang biak dengan spora. Contoh : Plasmodium.
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang
bukan hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu
kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi.
Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi
bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau,
jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi
menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan
ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam Protista tidak
memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang mudah baik yang bersel satu atau
bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua
lingkungan yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah
fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut
sebagai bagian dari plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan
Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi manusia, seperti malaria dan
tripanosomiasis.
Sejarah Klasifikasi Protista
Ø Tahun 1830an, Protista pertama kali
diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain, oleh pakar biologi Jerman,
Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata
dan Coral.
Ø Tahun 1845, penganut Goldfuss
mengembangkannya agar meliputi semua hewan bersel satu seperti Foraminifera dan
Amuba. Awal 1860an, istilah Protoctista sebagai kategori klasifikasi pertama
kali diusulkan oleh John Hogg, yang menganggap protista harus juga meliputi apa
yang dia sebut dengan hewan dan tumbuhan primitif bersel satu. Dia
mendefinisikan Protoctista sebagai kingdom keempat setelah tumbuhan, hewan, dan
mineral.
Ø Kemudian kingdom mineral dibuang oleh
Ernst Haeckel, tersisa tumbuhan, hewan, dan protista.
Ø Tahun 1938, Herbert Copeland
menghidupkan lagi klasifikasi Hogg. Menurutnya, "Protoctista" secara
harfiah berarti "makhluk hidup pertama". Dia menyanggah istilah
Haeckel protista karena meliputi mikroba tak berinti sel seperti Bakteri,
sementara istilah protoctista tidak meliputinya. Sebaliknya, protoctista
meliputi eukaryota berinti sel seperti diatom, alga hijau dan fungi.
Ø Perombakan besar oleh Copeland ini
kemudian menjadi dasar dari klasifikasi Whittaker yang hanya membagi
Protoctista menjadi Protista dan Fungi. Kingdom Protista ini kemudian berfungsi
sebagai pembeda antara prokaryota yang dimasukkan kingdom Monera, dan mikroorganisma
eukaryotik yang dimasukkan Protista definisi Whittaker.
Ø Sistem lima kingdom bertahan hingga
ditemukannya filogenetik molekular di akhir abad ke-20, karena ternyata
protists dan monera tidak ada hubungannya (bukan kelompok monofiletik).
Klasifikasi tradisional
Protista
pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel. Secara tradisional, protista
digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kesamaannya dengan kerajaan
yang lebih tinggi yaitu meliputi Protozoa yang menyerupai hewan bersel satu, Protophyta
yang menyerupai tumbuhan (mayoritas algae bersel satu), serta jamur lendir dan
jamur air yang menyerupai jamur.
Dulu,
bakteri juga dianggap sebagai protista dalam sistem tiga kerajaan (Animalia,
Plantae termasuk jamur, dan Protista). Namun kemudian bakteri dipisah dari
protista setelah diketahui bahwa ia adalah prokariotik.
Protozoa, protista yang
menyerupai hewan
Protozoa
hampir semuanya protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara
fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran
0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa
bantuan mikroskop. Protoza dapat ditemukan di mana-mana, seperti lingkungan
berair dan tanah, umumnya mampu bertahan pada periode kering sebagai kista (cyst?)
atau spora, dan termasuk beberapa parasit penting.
Berdasarkan
pergerakannya, protozoa dikelompokkan menjadi
·
Flagellata
yang bergerak dengan flagella(rambut cambuk). Contoh: Trypanosoma, Trichomonas
·
Amoeboida
yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu/kaki akar) yaitu yang berarti
setiap kali ia akan bergerak harus membentuk kaki semu sebelum dapat bergerak
dan pembentukan kaki ini dinamakan fase gel. Contoh: Amoeba
·
Cilliata
yang bergerak dengan silia (rambut getar). Contoh: Paramaecium Sporozoa yang tidak
memiliki alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh: Plasmodium sp
Algae, protista yang menyerupai
tumbuhan
Algae
mencakup semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang memiliki kloroplas.
Termasuk di dalamnya adalah kelompok-kelompok berikut :
·
Alga
hijau, yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang lebih tinggi (Embryophyta).
Contoh: Ulva
·
Alga
merah, mencakup banyak alga laut. Contoh: Porphyra
·
Heterokontophyta,
meliputi ganggang coklat, diatom, dan lainnya. Contoh: Macrocystis.
Alga hijau
dan merah, bersama dengan kelompok kecil yang disebut Glaucophyta, sekarang
diketahui memiliki hubungan evolusi yang dekat dengan tumbuhan darat
berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan molekuler, sehingga lebih
tepat masuk dalam kelompok Archaeplastida, bersama-sama dengan tumbuhan biasa.
Protista yang menyerupai jamur
Beragam
organisme dengan organisasi tingkat protista awalnya dianggap sama dengan
jamur, sebab mereka memproduksi sporangia. Ini meliputi chytrid, jamur lendir,
jamur air, dan Labyrinthulomycetes. Chytrid sekarang diketahui memiliki
hubungan dengan Fungi dan biasanya diklasifikasikan dengan mereka. Sementara
yang lain sekarang ditempatkan bersama dengan heterokontofita lainnya (yang
memiliki selulosa, bukan dinding chitin) atau Amoebozoa (yang tidak memiliki
dinding sel).
Klasifikasi modern
Saat ini
istilah protist dipakai untuk mengacu pada eukariota bersel satu baik sel
independen atau kalaupun berkoloni tidak menunjukkan diferensiasi dalam
jaringan. Istilah protozoa dipakai untuk spesies heterotrofik dari protista
yang tidak membentuk filamen. Istilah ini tidak dipakai lagi di klasifikasi
modern. Klasifikasi modern berupaya menyajikan kelompok monofili berdasarkan
ultrastruktur, biokimia, dan genetika. Karena protista adalah parafili sistem
seperti itu seringkali memecah atau meninggalkan kingdom tersebut, ketimbang
memperlakukan kelompok protista sebagai eukaryota. Beberapa kelompok utama dari
protista, yang mungkin diklasifikasikan sebagai fila, disajikan di kotak
sebelah kanan. Banyak yang menganggapnya sebagai monofili, meskipun masih belum
meyakinkan. Misalnya, Excavata mungkin tidak monofili dan Chromalveolate
mungkin monofili jika haptophyta dan cryptomonad dimasukkan.
Metabolisme, reproduksi, dan
peranan protista
Flagelata makan
menggunakan penyaring, yaitu dengan melewatkan air melalui flagelanya. Protista
lain bisa menelan bakteri dan mencernanya secara internal, dengan memanjangkan
dinding selnya di sekitar makanannya, untuk membentuk sebuah vakuola makanan.
Makanan ini lalu masuk ke dalam sel melalui endositosis (biasanya fagositosis;
kadang-kadang pinositosis).
Sebagian
protista berkembang biak secara seksual (konjugasi), sementara lainnya secara
aseksual (fisi biner). Plasmodium falciparum, memiliki siklus hidup biologis
super kompleks yang meliputi berbagai macam makhluk hidup, sebagian
bereproduksi seksual, sebagian lain aseksual. Namun, masih belum jelas seberapa
seringnya reproduksi seksual menyebabkan pertukaran genetika antar strain yang
berbeda dari Plasmodium dan sebagian besar protista parasit adalah clonal line
yang jarang melakukan pertukaran gen dengan strain lain.
Beberapa
protista adalah patogen terhadap hewan dan tumbuhan. Plasmodium falciparum
menyebabkan malaria pada manusia dan Phytophthora infestans menyebabkan hawar
daun pada kentang. Pemahaman lebih mendalam tentang protista akan membuat
penyakit ini bisa diobati secara efisien.
Peneliti
dari Agricultural Research Service memanfaatkan protista sebagai patogen untuk
mengendalikan populasi semut api merah (Solenopsis invicta) di Argentina.
Dengan bantuan protista penghasil spora seperti Kneallhazia solenopsae populasi
semut api merah bisa berkurang 53-100%. Para peneliti berhasil menginjeksikan
protista itu ke lalat sebagai perantara untuk membunuh semut api merah, tanpa
membahayakan lalat itu.
3 . Fungi
Pada bagian kingdom ini terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan, antara lain:
·
Jamur terdiri dari sel satu dan sel banyak.
·
Tubuh tersusun dari benang-benang halus disebut
hifa.
·
Hifa ada yang bersekat dan ada yang tidak
bersekat.
·
Berkembangbiak dengan spora
Berdasarkan bentuk hifa jamur dibedakan menjadi dua,
yaitu:
·
Jamur Ganggang (Phycomycetes) Pada tempe
terdapat benang-benang halus disebut miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe
membusuk maka permukan tempe akan membusuk.
·
Jamur Benar (Eumycetes) Jamur ini memiliki hifa
yang bersekat-sekat. Berdasarkan tempat pembentuk spora dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
Ø Ascomycetes,
jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti kantong yang disebut askus.
Misal : Penicillium sp.
Ø Basidomycetes,
jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti botol, umumnya jamur ini
berukuran besar. Misal: Volvariella volvaceae (jamur merang), Auricula
volvaceae (jamur kuping).
Ø Jamur
tidak sempurna (Deuteromycetes). Jamur ini tumbuh pada roti, sisa makanan,
tongkol jagung, kotoran ternak dan manusia. Biasanya termasuk kelompok jamur
penyebab penyakit. Misal: Tinea versicolor penyebab panu dan Aspergilus
fimugtus penyebab penyakit saluran pernafasan pada manusia.
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk
hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu
menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam
bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang,
khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar
yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit
banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang
sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi
memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara
:dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh
menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora,
bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut
sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk
spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces.
Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah.
Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi (dari akar kata Yunani μυκες,
"lendir", dan λογοσ, "pengetahuan", "lambang").
Posisi fungi dalam taksonomi
Sebelum dikenalkannya metode molekuler untuk analisis
filogenetik, dulu fungi dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan/plantae karena
fungi memiliki beberapa kemiripan dengan tumbuhan yaitu tidak dapat berpindah
tempat, juga struktur morfologi dan tempat hidupnya juga mirip. Seperti
tanaman, kebanyakan fungi juga tumbuh di tanah. Dalam perkembangannya, fungi
dipisahkan dari kerajaan tumbuhan dan mempunyai kerajaan sendiri karena banyak
hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof
sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada
golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh
(eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu,
sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.
Beberapa ciri-ciri fungi yang mirip dengan makhluk hidup
lain:
·
Dengan jenis eukariota lainnya: Sama seperti
eukariota, sel fungi memiliki membran inti dengan kromosom yang mengandung DNA.
Selain itu, sel fungi juga memiliki beberapa organel sitoplasmik seperti
mitokondria, sterol, dan ribosom.
·
Dengan hewan: Fungi tidak mempunyai kloroplas
dan merupakan organisme heterotrof, memerlukan senyawa organik sebagai sumber
energinya.
·
Dengan tumbuhan: Fungi mempunyai dinding sel[6]
dan vakuola. Fungi bisa bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan
seperti grup tanaman basal lainnya (seperti tumbuhan paku dan lumut daun),
fungi akan menghasilkan spora. Mirip juga dengan lumut daun dan algae, fungi
memiliki nukleus yang haploid.
Cara hidup
Fungi hidup menyerap zat organik dari lingkunganya.
Berdasarkan cara memperoleh makannya, fungi mempunyai sifat sebagai berikut:
Saprofit
Parasit
Mutual
dan lain - lain
Habitat Fungi
Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian
besar jamur hidup di tempat yang lembap. Habitat fungi berada di darat
(terestrial) dan di tempat lembap. Meskipun demikian banyak pula fungi yang
hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur
juga dapat hidup di lingkungan yang asam.
Reproduksi Fungi
Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada
jamur uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan
pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler.
Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual
dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap
plasmogami dan tahap kariogami.
Klasifikasi Fungi
Fungi diklasifikasikan menjadi 6 klasifilasi:
·
Zygomycota
·
Ascomycota
·
Basidiomycota
·
Deuteromycota
·
Mikoriza
·
Lumut Kerak
4 . Plantae
Plantae dibedakan menjadi:
ganggang, lumut, paku dan tumbuhan berbiji.
Ganggang atau alga
Berdasarkan zat warna alga dibedakan menjadi empat (4) golongan, yaitu :
·
Alga hijau atau
Chlorophyceae, memilik pigmen hijau dan kuning/karoten, mutiseluler, berbentuk
benang/lembaran. Contoh: Spirogyra, Chlorella, Chlorococcum.
·
Alga merah atau
Rhodophyceae, memiliki pigmen fikoeritrin/ merah, hidup di laut agak dalam.
Contoh: Euchema spinosum bahan agar-agar.
·
Alga pirang atau
Phaeophyceae, berwarna coklat kehijau-hijauan, banyak mengandung asam Alginat
untuk industri tekstil dan obat-obatan. Contoh: sargassum dan turninaria .
·
Alga kersik atau
Chrysophyceae, hidup di laut, bangkai alga ini di dasar laut akan membentuk
lapisan tanah yang disebut diatomae yang berguna untuk bahan isolasi, alat
gosok logam dan bahan isolator dinamit.
Lumut
(Bryophyta)
Lumut memiliki ciri–ciri
sebagai berikut:
·
Memiliki akar,
batang, daun, tetapi bukan akar, batang, daun sejati. Akar disebut rhizoid dan
belum memiliki berkas pembuluh.
·
Rhizoid berfungsi
menempelkan tubuh lumut dan hidup ditempat yang lembab.
·
Berkembang biak
dengan kawin dan tak kawin yang disebut dengan pergiliran keturunan.
Pergiliran keturunan
tumbuhan lumut:
·
Spora lumut jatuh
pada tempat cocok akan tumbuh menjadi protonema.
·
Protonema akan
tumbuh menjadi tumbuhan lumut.
·
Lumut dewasa akan
menghasilkan sel kelamin yaitu anteridium sebagai penghasil spermatozoid (sel
kelamin jantan) dan arkegonium sebagai penghasil sel telur (sel kelamin
betina).
·
Hasil pembuahan
antara ovum dan spermatozoid disebut zigot.
·
Zigot akan tumbuh
menjadi sporogonium.
·
Sporogonium
dewasa akan menghasilkan spora dalam bentuk sporangium (kotak spora)
·
Sporogonium
disebut sporofit dan tumbuhan lumut disebut gametofit.
Tumbuhan lumut dibedakan
menjadi dua kelas, yaitu:
1 ) Lumut Hati
(Hepaticeae)Tumbuhan lumut ini belum memiliki batang dan daun. Tubuhnya
berbentuk lembaran dilengkapi rhizoid sebagai alat untuk melekatkan tubuhnya ke
dalam tanah. Contoh : Marchantia.
2 ) Lumut Daun
(Musci)Tumbuhan lumut ini telah mempunyai batang, daun dan akar rhizoid Contoh
: Polytrichum.
Tumbuhan Paku
(Pteridophyta)
Tumbuhan paku sudah
mempunyai akar batang dan daun yang jelas.
·
Pada daun
terdapat bulatan berwarna kuning/cokelat disebut sorus (sori kalau banyak).
Sorus merupakan kumpulan kotak spora yang dibungkus indusium.
·
Tempat hidup
menempel pada pohon bersifat epifit.
·
Perkembangbiakan
secara kawin dan tak kawin yang disebut pergiliran keturunan.
Pergiliran tumbuhan paku:
·
Spora yang telah
masak, jatuh pada tempat yang cocok membentuk protalium.
·
Protalium menghasilkan
anteridium sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium
sebagai penghasil sel telur (sel kelamin betina).
·
Hasil pembuahan
disebut zigot yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku.
·
Tumbuhan paku
dewasa akan menghasilkan spora
Tumbuhan paku disebut
sporofit dan protalium disebut gametofit.
Klasifikasi Tumbuhan paku
dibagi menjadi empat kelas, yaitu:
1) Paku lumut
(Psilopitinae). Menyerupai tumbuhan lumut daun sebagian besar epifit. Contoh :
Psilotum nudun.
2) Paku ekor kuda (Equisetinae).
Batang terdapat dalam tanah, cabang beruas-ruas, daun fertil menghasilkan
spora. Contoh: Equisetum sylvaticum.
3) Paku kawat
(Lycopodiinae). Tubuhnya seperti rambut atau kawat, habitat di daerah
pegunungan.
4) Paku benar (Filicinae).
Dapat hidup dimana mana, sorus berkumpul pada ujung, tepi, dan tersebar
dipermukaan daun. Contoh : Suplir, semanggi.
Manfaat tumbuhan paku bagi
manusia, yaitu : sebagai tanaman hias, sebagai bahan obat-obatan, sebagai pupuk
dan sebagai sayuran.
Tumbuhan biji
(Spermatophyta)Merupakan tumbuhan
penghasil biji yang digunakan sebagai alat perkembangbiakan.
Berdasarkan letak bakal
biji dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1 ) Gymnospermae (tumbuhan
biji terbuka).Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung
oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah.
Gymnospermae memiliki
ciri–ciri sebagai berikut:
·
Pohon berakar
tunggang, daunnya berbentuk seperti jarum, kecil tebal dan tipis lebar.
·
Alat kelamin
jantan dan alat kelamin betina disebut srobilus yang mengandung sporangia.
Tumbuhan biji terbuka
dibagi menjadi beberapa kelas, antara lain:
a) CycadinaeMenyerupai
pohon palem, sedikit cabang, daun menyirip. Contoh Cycas rumphii (Pakis haji)
b) GnetinaeBatang berkayu,
bercabang, daun tunggal. Contoh Gnetum gnemon (mlinjo)
c) ConiferinaeTumbuhan
semak, pohon tajuk berbentuk kerucut, daun berbentuk jarum. Contoh Pinus
merkusii (pinus/tusan)
Manfaat tumbuhan biji
terbuka, antara lain :
a) sebagai bahan industri
kertas: batang mlinjo dan pinus.
b) sebagai bahan
obat-obatan: pinus.
c) sebagai bahan makanan:
mlinjo.
d) sebagai tanaman hias:
pakis haji.
2 ) Angiospermae (tumbuhan
biji ter tutup)
Angiospermae adalah
tumbuhan yang bakal bijinya tersimpan dalam daun buah Angiospermae memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
·
Alat
perkembangbiakan berupa bunga.
·
Organ tubuh akar
batang daun sudah dapat dibedakan dengan jelas.
·
Susunan daun
menyirip, menjari, sejajar dan beranekaragam.
·
Bakal biji
tersimpan dalam daun buah.
·
Adanya pembuahan
ganda (terjadi dua kali peleburan), yaitu: antara sel spermatozoid dengan sel
telur akan menghasilkan zigot atau biji dan antara sel spermatozoid dengan inti
kandung lembaga sekunder (KLS) menghasilkan cadangan makanan.
Tumbuhan biji tertutup
dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
a) Dikotil atau
dicotyledoneaeTanaman dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·
tumbuhan biji
berkeping dua.
·
akar tunggang.
·
daun tersebar
berhadap-hadapan.
·
batang bercabang.
·
tulang daun
menyirip atau menjari.
·
bagian daun
berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.
·
biji memiliki dua
daun lembaga.
Tumbuhan dikotil memiliki
beberapa suku, antara lain:
(1)Suku getah–getahan
(Euphorbiaceae)
Apabila dilukai bagian
tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna putih Contoh: Manihot utilisima
(ketela pohon), Hevea brasiliensis (karet).
(2)Suku kacang-kacangan
(Papilonaceae).
Mahkota bunga berbentuk
kupu-kupu, buahnya polong, akar sering ditemukan bintil-bintil akar. Contoh:
Arachis hypogea (kacang tanah), Vigna sinensis (kacang panjang).
(3)Suku terung–terungan
(Solanaceae)
Bunga berbentuk bintang,
terompet, buah buni/buah kotak lapisan dalam berair atau berdaging. Contoh:
Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum annum (lombok)
b)
Monokotil/MonocotyledoneaeTanaman monokotil memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
tumbuhan biji berkeping
satu.
akar serabut
daun berseling
tulang daun sejajar dan
berbentuk pita.
bagian bunga berbilangan
tiga.
biji memiliki satu daun
lembaga.
Tumbuhan monokotil
memiliki beberapa suku, antara lain:
(1)Gramineae
(rumput-rumputan). Contoh padi gandum, jagung dan tebu.
(2)Palmae
(pinang-pinangan). Contoh: kelapa, kelapa sawit, dan palem.
(3)Liliaceae
(bawang-bawangan). Contoh: bawang merah, bakung.
(4)Musaceae
(pisang-pisangan). Contoh: pisang manila, pisang hawaii.
5 . Animalia
Berdasarkan ada tidaknya
tulang ruas belakang pada hewan, dibedakan menjadi dua:
Avertebrata
Avertebrata, yaitu
kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang. Avertebrata memiliki
beberapa filum, sebagai berikut:
1. Protozoa (hewan bersel
satu)Tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain,
selnya tidak memiliki plastida, bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu
getar, cara berkembang biak dengan membelah diri (tak kawin) dan konjugasi
(kawin)
2. Porifera (hewan
berpori–pori)Hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai
rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan untuk alat gosok pada
waktu mandi. Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.
3. Colenterata (hewan
berongga)Hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap
makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip
menempel pada tempat hidup dan medusa seperti payung melayang-layang di air.
4. Vermes
(cacing)Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a) Platyhelminthes (cacing
pipih)Tidak mempunyai ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu lubang yaitu
mulut untuk memasukkan makanan dan mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih
dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :
·
Turbellaris
(cacing getar) contoh planaria.
·
Trematoda (cacing
hisap) contoh: Fasciola hepatica (cacing hati).
·
Cestoda (cacing
pita) contoh: cacing pita sapi, cacing pita babi.
b) Nemathelminthes (cacing
gilig)Tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus,
berkembang biak dengan kawin. Contoh Ascaris lumbricoides (cacing perut),
Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi).
c) Annelida (cacing
gelang)Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus,
antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan. Contoh: Chaetopoda
(cacing berambut), yaitu: Wawo dan palolo (enak dimakan). Hirudinae (cacing
penghisap darah) yaitu : lintah dan pacet.
5. Arthropoda (hewan
berbuku–buku)Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Memiliki alat
indra yang peka terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri
atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset.
Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
a) Insecta (serangga)Tubuh
terdiri atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri
atas simpul–simpul yang saling berhubung. Pernafasan dengan sistem trakea,
yaitu pembuluh udara yang bermuara pada stigma. Mengalami metamorfosis sempurna
yaitu telur–larva–kepompong-dewasa dan metamorfosis tak sempurna telur –
nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka, artinya darah mengalir di dalam pembuluh
darah. Pencernaan makanan dari mulut sampai anus.
b) Crustaceae
(udang–udangan)Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu (cephalothorax) dan
perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan pendek. Mempunyai
kaki 5 pasang. Contoh: udang, kepiting, rajungan dan ketam.
c) Arachnoidea
(laba–laba)Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen). Pada
kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru buku yaitu
berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar dan beberapa mata kecil.
Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
·
Arachnida (bangsa
laba-laba) contoh: laba–laba rumah .
·
Scorpionida
(bangsa kala) contoh: kalajangking.
·
Acarina (bangsa
tungau) contoh: caplak, kutu.
d) Myriapoda (lipan)Tubuh
terdiri atas kepala dan perut (abdomen) yang beruasruas, tiap ruas mempunyai
satu pasang kaki. Bernafas dengan trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu.
6. Mollusca (hewan
lunak)Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh mantel, cangkang
dari zat kapur.
Hewan ini dibedakan mejadi
tiga kelas, yaitu:
a) Polecypoda
(kerang)Tubuh dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel sehingga
dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri dari tiga lapisan luar
(periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam
(mutiara atau
nakreas). Apabila ada benda yang masuk ke
dalam mantel maka melapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.
b) Gastropoda
(cumi–cumi)Hidup di laut, mempunyai tinta untuk melindungi diri bila ada musuh.
Pada mulut mempunyai 8 tentakel pendek untuk memegang mangsa dan 2 tentakel
panjang untuk perkawinan. Contoh : Gurita, cumi–cumi.
c) Cephalopoda
(siput)Hidup di darat bernafas dengan paru-paru, di air dengan insang, berjalan
dengan menggunakan otot perut sambil mengeluarkan lendir dari dalam tubuh untuk
mempermudah gerakan. Termasuk hewan hermafrodit artinya mempunyai dua alat
kelamin dalam satu tubuh jantan dan betina. Tetapi tidak melakukan pembuahan
sendiri.
7. Echinodermata (hewan
berkulit duri)Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur
memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi
dengan alat pengisap dan digunakan untuk melekat di dasar air. Sistem syaraf
menyebar ke seluruh tubuh. Alat pencernaan dari mulut, usus anus. Pernafasan
insang tersebar di seluruh permukaan tubuh. Perkembangbiakan secara kawin.
Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan kembali
bagian tubuh yang terputus. Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:
·
Asternoida
(bintang laut)
·
Echinoidea
(landak laut) d) Crinoidea (lilia laut )
·
Ophiuroidea (bintang
laut) e) Holothuroidea (tripang).
Vertebrata
Vertebrata, yaitu kelompok
hewan yang memiliki ruas tulang belakang. Hewan vertebrata dibagi menjadi lima
kelas, yaitu:
1. Pisces (ikan)Hidup di
air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di
dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan
poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan
lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur. Contoh: ikan bertulang rawan
(chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan bertulang sejati
(osteichtyes); ikan merah, ikan salem.
2. Amphibia (amfibi)Hidup
di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru, suhu badan poikiloterm,
berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh: katak
pohon, salamander.
3. Reptillia
(reptil)Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering
mengelupas. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur, pembuahan
di dalam tubuh betina. Contoh : kadal, buaya, ular.
4. Aves (burung)Tubuh
berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh.,tulang berongga supaya ringan, suhu
badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh tetap. Berkembangbiak
dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal). Contoh: burung kasuari,
burung kutilang, burung walet dan sebagainya.
5. Mammalia (hewan
menyusui)Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan anak ada
beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan
paru-paru. Contoh:
·
Sebangsa kera
misalnya: monyet, beruk, kutung dan orang utan.
·
Sebangsa hewan
buas misalnya: harimau dan singa.
·
Sebangsa pemakan
serangga misalnya: tikus, celurut, dan tregiling.
·
Sebangsa hewan
pengerat misalnya: marmut, bajing dan tikus.
·
Sebangsa
kelelawar: kalong dan kampret.
·
Sebangsa hewan
berbelalai misalnya: gajah.
·
Sebangsa ikan
paus misalnya: lumba–lumba dan ikan paus.
·
Sebangsa hewan
berkantong misalnya: kanguru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar